Pada mulanya semua tanaman dapat diusahakan secara organic karena mulanya tanaman tumbuh secara alami, tanpa penambahan pupuk dari luar. Hanya saja ada tanaman yang peka terhadap hama dan penyakit sehingga pemeliharaan yang intensif. Apalagi bagi pebisnis untuk mendapat hasil terkadang para petani berupaya dengan segala cara bagaimana panennya bisa berlimpah dan mendapatkan keuntungan yang besar tanpa memperhatikan akibat atau dampak terhadap lingkungan dan para pemakai produk pertanian tersebut. Padahal semua itu dapat disikapi dengan cara bijak sehingga tidak merusak lingkungan dan merugikan bagi konsumen yaitu dengan bertanam secara organic. Bertanam secara organic itu merupakan system pertanian masa depan. bertaman organik disini bukan...
hanya pertanian yang bebas dari bahan kimia tetapi merupakan pertanian yang ramah lingkungan dan mengutamakan keseimbangan ikosistem. Menurut International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) memiliku tujuan untuk :
1. menghasilkan bahan pangan berkualitas dan nutrisi tinggi dalm jumlah yang cukup
2. melaksnakan interaksi yang efektif denngan system dan daur alami yang mendukung semua bentuk kehidupan
3. mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam system usaha tani dengan mengaktifkan kehidupan mikroba, tanah, tumbuhan dan hewan.
4. memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan
5. membatasi terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh kegiatan pertanian
6. mempertahankan keanekaragaman hayati termasuk pelestarian habitat tanaman dan hewan.
Sebelum bercocok tanam secara organic, perlu diperhatikan cara dan upaya meningkatkan kesuburan tanaman dan tetap menjaga lingkungan supaya tidak tercemar dan merusak lingkungan hidup. Pada prinsipnya bertanam secara organik adalah :
- Tidak mengunakan benih atau bibit hasil rekayasa genetika
- Tidak mengunakan pupuk kimia, untuk meningkatkan kesuburan tanah digunakan pupuk organic dan mikroba pembenahan tanah
- Tidak mengunakan pestisida kimia
- Tidak mengunakan zat pengatur tumbuh
Untuk menjaga lingkungan tetap subur dan tidak tercemar kita dapat melakukan hal sebagai berikut :
Memupuk dengan kompos, pupuk kandang, guano, kotoran hewan peliharaan atau satwa lainnya.
Memupuk dengan pupuk hijau, orok-orok (Crotalaria Juncera), batang akar dan daun-daun kacang tanah, kedelai, kacang hijau yang telah dipanen
Memupuk dengan limbah dari kandang ternak, limbah dari rumah pemotongan hewan (RPH), limbah dari septic tank.
Mempertahankan macam-macam kehidupan, pelestarian habitat tanaman dengan penanaman ganda, tumpangsari dan rotasi tanaman, tanaman perangkap, tanaman tumpang, pohon naungan.
Penanaman secara polikultur.
Kesuburan tanaman ditentukan oleh beberapa factor, seperti kesuburan tanah, iklim, hama dan penyakit dan benih. Penanaman secara organic dapat dilakukan dengan system monokultur dan polikultur. Dari kedua system ini polikultur paling banyak digunakan karena memiliki banyak kelebihan yaitu :
Mengurangi hama dan penyakit tanaman
Menambah kesuburan tanah
Memperoleh hasil panen yang beragam
Memutuskan siklus hidup hama dan penyakit.
Dalam bertanam secara polikultur dikenal beberapa istilah yang hampir sama yaitu menaman lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan, missal ;
a. Tumpang gilir (multiple cropping) menanam lebih dari satu tanaman pada lahan yang sama dalam satu tahun untuk memperoleh lebih dari satu hasil panenan.
b. Tanaman pendamping (companion planting) : menanam lebih dari satu tanaman dalam satu bedeng sebagai pendamping jenis tanaman lain dengan tujuan untuk saling melengkapi kebutuhan fisik dan unsure hara.
c. Tanaman campuran (mixed cropping) : menanam lebih dari satu jenis tanamanpada satu lahan dan dalam waktu yang sama.
d. Tumpangsari (intercropping dan interplanting) : menanam lebih dari satu jenis tanamanpada satu lahan dan dalam waktu yang sama dengan baris yang teratur.
e. Penanaman lorong (allay cropping) : menanam tanaman berusia pendek bersama tanaman yang berusia tahunan dengan tujuan supaya meningkatkan nitrogen dalam tanah, mengurangi gulma, mencegah erosi, meningkatkan penyerapan air tanah dan meningkatkan kelembapan tanah.
f. Pergiliran tanaman (rotasi tanaman) menanam jenis tanaman dari famili yang berbeda secara bergantian dengan tujuan memutuskan siklus hama dan penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar